Total Tayangan Halaman

Selasa, 10 Mei 2016

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)



PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)
             A.    KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa di akses melalui jaringan internet. Pembeljaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web Based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).
E-learning  tidaklah sama dengan pembelajara konvensial. E-learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
    1.      Interactivity (interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchrounus), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
     2.      Independency (kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa ( student-centered learning).
     3.      Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas dari pada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
     4.      Enrichment (pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.
Keempat  karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari kegiatan pembelajaran secara konvensional.
E-learning adalah E-learning adalah aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan konvensional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning merupakan salah satu bentuk learning yang materi (content) maupun cara penyampaiannya (delivery method) melalui internet (web). Berikut adalah beberpa define pembelajaran berbasis web :
1.      Any learning experience or environment that ralies upon the internet/word wude web as the primary delivery mode of communication and presentation (http://www/usd.edu). Menyatakan bahwa “setiap pengalaman atau lingkungan belajar yang bertumpu kepada internet/word wide web sebagai sarana penyampaian komunikasi dan presentasi”.
2. E-learning specifically over the internet as opposed to other networks (http://www.onlinedegreezone.com). Bahwa e-learning melalui internet dibandingkan jaringan lainnya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
            B.     FUNGSI DAN MANFAAT PEMBELAJATRAN BERBASIS WEB
Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for learning” yang dimuat dalam dalam situs www.elearning.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi ppembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsure interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang jajan/biaya ttransportasi sekolah).
Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini tiak lagi tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini terbentuk data digital yang bisa di decode (diuraikan) melaui perangkat elektronik seperti computer, smartphone, telepon selular atau piranti elektronik lainnya.
            C.    MEMILIH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS WEB YANG SESUAI
Terdapat berbagai macam pembagian pembelajaran berbasis web. Driscoll (Hutagalung,2009:26). Dalam bukunya, Web Based Training Creating e-learning Experience, membagi pembelajaran berbasisi web menjadi empat jenis. Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web jenis apa yang cocok untuk diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran.
Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah ini, untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotor atau afektif.dalam proses pembelajaran web ini mengelompokkan tujun pembelajaran atau pelatihan sehingga pengembangan program dapat mengetahui jenis kemampuan kognitif masing-masing membutuhkan penyampaian informasi, latihan, dan penilaian yang berbeda.
Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran , adalah memilih tipe pembelajaran berbasis web yang paling penting tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk memilihi tipe pembelajaran berbasisi web mana yang paling tepat, pertama tentukan ranah pembelajaran yang pling merepresentasikan tujuan yaitu, kognitif, tentukan tingkat kemmpuan kognitif dan lihat, apakah termaksud permasalahan belajar highly structured atau ill-structured.
Pada akhirnya review keempat jenis pembelajaran berbasis web tersebut dan pilih berdasarkan ranah pembelajaranan tujuan dari pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran yang akan disamapaikan.
            D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGN PEMBELJARAN BERBASIS WEB
Sebagaimana media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran berbasis web pun memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
      1.      Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
      a.       Memungkinkan setiap orang dimana pun, kapanpun, untuk mempelajari apa pun.
      b.      Pembelajaran dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.
       c.       Kemampuan untuk membuat autan (link), sehingga pembelajaran dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar ligkungan belajar.
      d.      Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajaran yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
      e.       Dapat mendorong pembelajaran untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.
     f.       Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran.
    g.      Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
      h.      Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.
Sedangkan menurut Rusman (2009:118), ada lima kelebihan pembelajaran berbasis web yaitu :
    a.       Access is available anytime,anywhere, around the globe (akses tersedia kapanpun, dimana pun, di seluruh dunia)
     b.      Per-student equipment costs are affordable (biaya operasional setiap siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran enjadi lebih terjangkau).
   c.       Student tracking is made easy (pengawasan terhadap perkembanga siswa jadi lebih mudah). 
    d.      Possible “learning object” architecture supports on demand personalized learning (rancangan pembelajaran berbasis web memungkinkan dilakukannya kegiatan pembelajaran yang sudah terpersonalisasi)
     e.       Contentisealy update ( materi pembelajaran bisa diperbarui secara lebih mudah).
                                                                                                                                                               
     2.       Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
   a.       Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi pembelajaran.
   b.      Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajaran.
    c.       Dibutuhkan panduan bagi pembelajaran untuk mencari informasi yang relevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
   d.     Dengan mengguanakan pembelajaran berbasis web, pembelajaran kadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
   
            E.     METODE BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Blended Learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metodependekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Salah satunya contohnya adalah kombinasi penggunaan pembelajaran berbasis web dan penggunaan metode tatap muka yang dilakukan secara bersamaan didalam pembelajaran. Istilah blended Learning juga dikenal dengan sebutan Hybrid learning dan mixed learning.
Metode blended learning memberikan kesempatan bagi peserta pembelajaran online, salah satunya, untuk bertatap muka. Metode blended yang demikian banyak diterapkan utamanya ketika kompetensi yang hendak dicapai adalah keterampilan (psikomotorik) teretntu. Walaupun online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar sebagai manusia, tetap memiliki keinginan untuk berada dalam suatu komunitas (dalam hal ini komunitas belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran.
             F.     PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karena sangat sulit untuk menentukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web (http://www/downes.ca) , di antaranya :
            1.      Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topic yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor) yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama.                                    
            2.      Ketergunaan
Ketergunaan dimaksuddisini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pengembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran mupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).
            3.      Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dubuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran dan menghindari bias.
            G.    PEMANFAATAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN
Internet, singkatan dari interconnection and networking, adalah jaringan informasi global. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri “Through idenpendent study, students becomedoers, as well as thinkers”(cobine,1997). Para siswa dapat mengakses secara onlie dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistic, 9Gordin et. Al,1995).
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa karekteristik sebagai berikut ;
     1.      Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
      2.      Proses pembelajaran tidak terbtas oleh waktu seperti hlnya tatap muka biasa.
     3.      Pembeljaran dapat memilih topic atas bahan ajar yang sesuai dengan keinginn dan kebutuhan masing-masing.
     4.      Lamanya waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa. 
     5.      Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
    6.   Pembelajaran dapat dilakukan secara interktif, sehingga menarik siswa, dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembeljaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online.
   
            H.    INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Peranan internet dalam organisasi sangat menguntungkan karena kemampuannya dalam mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilan dalam belajar. Karena internet merupakan sumber data utama dan pengetahuan. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk :
     1.      Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.
    2.     Membangun program Artificial Intelligence (kecerdasaan buatan) untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran.
   3.   Member kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom ataupun virtual university.
     4.      Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
Kegunaan-kegunaan seperti di atas itu dapat diperluas bergantung kepada peralatan computer yang dimiliki jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia dan provider yang bertanggung jawab untuk tetap terpeliharany penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut.
            I.       INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL
Ada tiga alas an mengap forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini. Alasan tersebut adalah :
     1.      Perlunya forum untuk menjelaskan maksdu dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik tentang apa, mngapa, dan bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas akan berlangsung. Berdasarkna pengalaman menjelaskan maksud dan mekanisme belajar merupakan langkah awal yang sangat vital. Kelancaran proses belajar selanjutnya sangat ditentukan pada tahapan ini.
    2.     Perlunya memberikn pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setia peserta didik. Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa. Untuk itu mengenal pribadi satu dengan yang lain perlu dilakukan secara langsung guna membangun suatu kelompok yang kokoh selama kerja secara virtual selanjutnya.
     3.      Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan computer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan menyeratkan berbagai kegiatan computer besrta fasilitas sistem komunikasi pendukungnya, maka setiap peserta didik harus mempunyai keterampilan mengoperasikannya. Kekurang pahaman dalam kemungkinana rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan diskusi virtual selanjutnya.
           J.      TEKNOLOGI PENDUKUNG E-LEARNING
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan computer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama computer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi uda, yaitu : teknologi based learning dan teknologi based web-learning. Teknologi based learning ini pada prinsipny terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio, tape, voice mail, telephone) dan video information technologies 9video tape, video text, video massaging). Sedangkan technology based web learning pada dasarnya adalah data Information technologies (bulletin board, Internet, e-mail, telecollaboration).
           K.    PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING
Haughey (Rusman,2007) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinana dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu :
      1.      Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana  mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukn adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penungasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
     2.      Web Centric Course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampiakan melalui internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini dosen bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa untuk mempelajari materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya. Mahasiswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, mahasiswa dan dosen lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui intenet tersebut.
     3.      Web Enhanced Course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesame mahasiswa, anggota kelompok, atau mahasiswa dengan nara sumber lain.  Oleh karena itu, peran dosen dalam hal ini dituntu untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

           L.     KELEBIHAN DAN KEKURANG E-LEARNING
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khusunya dalam pendidikan jarak jauh ( soekartawi, 2002; mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain :
     1.      Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudh melalui fasilitas internet secara regular atau kapan sja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
     2.      Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan jar yang dipelajari.
     3.      Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di computer.
     4.      Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bagan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
    5.      Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah wawasan yang lebih luas.
     6.      Berubahnya peran siswa dari yng biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.
     7.      Relatifnya lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh darisekolah atau perguruan tinggi.
Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Baerbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain :
    1.      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
    2.     Kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial.
     3.      Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
    4.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran berbasis pada ICT.
    5.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
    6.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
    7.      Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet.
    8.      Kurangnya personal dalam hal penguasaan bahasa pemrograman computer.

DAFTAR PUSTAKA
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Selasa, 03 Mei 2016

BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

 BLENDED LEARNINGDALAM PEMBELAJARAN
             A.    KONSEP BLENDED LEARNING
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata blend berarti “campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary)(Heinze and Procter, 2006 : 236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsure pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya.
Selain Blended learning ada istilah lain yang sering digunakan anatara blended learning dan hybrid learning. Istilah yang sering digunakan tadi mengandung arti yang sama yaitu perpaduan, percampuran atau kombinasi pembelajaran.  Supaya tidak membingungkan masalah tersebut pernah dijelaskan oleh Mainnen (2008) yang menyebutkan “blended learning mempunyai beberapa alternative nama, yaitu mixed learning, hybrid learning, blended blended e-learning dan melted learning (bahasa Finlandia).
Pada perkembangan istilah yang lebih popular adalah blended blended e- learning dibandingkan dengan blended learning. Kedua istilah tersebut merupakkan isu pendidikan terbaru dalam perembangan globalisasi dan teknologi blended e-learning. Zhao (2008:162) menjelaskan “issu blended e-learning sulit untuk didefinisikan karena merupakan sesuatu yang baru”.  Pernyataan dari Zhao juga menekankan pendekatan pembelajaran terbaru tapi penyampaian pesan yang dikombinasikan melalui dua cara online dan mengajar tatap muka pada tempat yang berjauhan dengan cara blended learning, suatu kombinasi tatap muka dan pendidikan jarak jauh.
Bhonk dan Graham (2006) Model perpisahan mengajar dan belajar sistem pembelajaran tradisional dan sistem penyebaran pembelajaran, yang menekankan peran pusat teknologi berbasis computer dalam blended learning.
Dari definisi-definisi yang tealah dijelaskan maka dapat dikatakan blended blended e-learning adalah kombinasi atau pengabunggan pendekatan aspek blended e-learning yang berupa web-based instruction, video streaming, audio, komunikasi synchronous dan asynchroumous dalam jalur blended e-learning system LSM dengan pembelajaran tradisional “tatap muka” termasuk juga metode mengajar, teori belajar dan dimensi pedagogic.
            B.     KARAKTERISTIK BLENDED LEARNING
Menurut Sharpen et.al (2006:18) karakteristik Blended Blende Learning, adalah :
      1.      Ketetapan sumber suplemen untuk program belajar yang berhubungan selama garis tradisional sebagian besar, melalui institusional pendukung lingkungan belajar virtual.
       2.      Transformative tingkat praktik didukung oleh rancangan pembelajaran sampai mendalam. 
       3.      Pandangan menyeluruh entang teknologi untuk mendukung pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, karakteristik blended blended learning adalah sumber suplemen dengan pendekatan tradisionalpembelajaran dan Pandangan tentang semua teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran.
           C.     PENERAPAN BLENDED LEARNING
Blended e-learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidikan tebuka dan jarak jauh. Jika dikaji secara terminology maka blended e-learning menekankan pada penggunaan internet seperti pendapat Rosenberg (2001) menekankna bahwa blended e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian doludi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Perbedaan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, dan video. Perbedaan pembelajaran Tradisional dengan blended e-learning yaitu kelas “tradisional”, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran “blended learning” akan “memaksa” pelajar memainkan peranana yang lebih aktif dalam pembelajaran. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
           D.    PROSEDUR BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
Mahasiswa pendidikan jarak jauh sebagian besar adalah lulusan akademik jenjang Diploma Dua atau Tiga. Mereka semua adalah guru-guru yang telah mengjar di sekolah dasar. Dalam rangka program sertifikasi sesuai Undang-undang guu dan dosen terbaru mereka sudah menyandang gelar sarjana atau diploma empat agar dapat disertifikasi. Untuk itu mereka mengikuti program S1 PGSD PJJ UPI untuk meraih gelar.
Sebagian besar mahasiswa tersebut adalah orang-orang dewasa yang telah beberapa tahun tidak mengikuti kegiatan akademik seperti perkulihan. Karenaitu program yang didikuti berbentuk jarak jauh agar mereka dapat tetap mengajar sambil kuliah. Maka model pembelajaran yang digunakan adalah model blende e-learning.
Gagne (1984) belajar yang efektif mempunyai criteria sebagai berikut : (1) melibatkan pembelajar dalam proses belajar; (2) mendorong munculnya keterampilan untuk belajar mandiri (learn how to learn); (3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajar; (40 memberi motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Darmodihardjo (1998;39) mengemukakan bahwa tutor dalam pelaksanaan tugasnya memiliki peran yang meliputi; (1) sebagai motivator; (2) sebagai fasilitator; (3) sebagai pembimbing; (4) pengembang materi pelajaran; (5) pengelola proses belajar mengajar; (6) agen pembaharuan.
Sementara itu Muhammad Zen (2000:69-70) mengemukakan bahwa tugas tutor selaku pengajar meliputi; (1) sebagai informatory, (2) sebagai organisator, (3) sebagai evaluator, (4) pengembangan materi pelajaran, (5) sebagai inisiator, (6) sebagai transmitter, (7) sebagai fasilitator, (8) sebagai mediator, (9) sebagai evaluator.


DAFTAR PUSTAKA
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo.