Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 April 2016

TUTORIAL TAS DARI SEDOTAN


PEMBELAJARAN MELAUI MEDIA TELEVISI/VIDEO

PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO    
A. KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
      1.               Definisi Media Pembelajaran
Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media itu seperti film, televisi, diagram, bahan bentuk tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan, tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasiakan ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut  disebut sebagai media pembelajaran.
Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar hal tersebut dengan pendapat Gagne (Ali,1992:69), menyatakan bahwa”media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar”, seperti yang telah dikemukakan Gagne, penggunaan media pembelajaran juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar dikuatkan oleh pendapat Miarso (2004:458) bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, terkendali”.
Media pembelajaran suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya sebagai alat alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini, kehadiran media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus maupun pengembangan aspek intelektual maupun emosional siwa. Pada awalnya alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman melalui indra lihat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dapat memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atatu retensi belajar Tetapi saat ini fungsinya harus dapat memotivasi belajar, membangkitkan kreativitas siswa, dan belajar berfikir tingkat tinggi.  Kemudian dengan berkembangnya teknologi,khususnya teknologi audio, pada pertengan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yanag konkret untuk menghindari verbalisme.
Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan ke penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya memerlukan media sebagai subsistem pembelajaran.
         2.        Fungsi media pembelajaran
Menurut Hamalik (2008:49) fungsi media pembelajaran, yaitu :
           a.       Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
           b.      Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.
           c.       Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
         d.      Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan   membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas.
         e.       Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. 
           3.      Cirri-ciri media pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely (1971) ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannnya.
       a.       Ciri Fiksatif
Ciri ini mengambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekomendasikan, merekontruksi suatu peristiwa atau objek.
       b.      Ciri manipulative
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative. Kejadian yang memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam waktu sekejap dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
      c.       Ciri Distributif
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman relative sama mengenai kejadian itu.
      B.     PENGERTIAN DAN FUNGSI TELEVISI
      1.      Pengertian televisi
Televisi berasl dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio.
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gamabr hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002:50). Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengonversikannya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dalam suara yang dapat di dengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan.
Menurut Effendy (1994:21) yang dimaksud dengan televisi adalah te;evisi siaran yang merupakan media jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikasi nya bersifat heterogen.
Komunikasi massa dengan media televisi merupakan proses komunikasi antara komunikator ngan komunikan (massa) melalaui sebuah sarana, yaitu televisi. Kelebihan media televisi terletak pada kekuatannya mengusai jarak dan ruang, sasaran yang dicapai untuk mencapai massa cukup besar. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat.
      2.      Fungsi televisi
Menurut Effendy (1994), seperti halnya media massa lain, televisi mempunyai tiga fungsi pokok yaitu :
            1.      Fungsi Penerangan (The Information Function)
Televisi mendapat perhatian yang sangat besar di kalangan masyarakat karena di anggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini di dukung oleh 2 faktor yaitu:
                  a.       Immediacy (Kesegaran)
Pengertian ini mencakup langsung dan peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa  itu berlangsung.
                  b.      Realism (Kenyataan)
Ini berarti televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perentaraan mikrofon sesuai dengan kenyataan.
            2.      Fungsi Pendidikan (The Educational Function)
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlah nya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkanpengetahuan dan penalaran masyarakat.
            3.      Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)
Sebagai media yang melayani kepentingan nasyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat  pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi mereka dari aktivitas di luar rumah.
      C.    KARAKTERISTIK MEDIA TELEVISI
           1.        Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Bittner ( dalam Darwanto, 2007 : 28) mengatakan bahwa, “ Komunikasi massa adalah pesan komunikasi melalui media massa kepada orang banyak.” Joseph A Devito (dalam Onong, 20104) Mendefinisikan komunikasi massa sebagai berikut.
“Pertama, komunikasi adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang audio dan/atau visual. Komunkasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya : televise, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita, “
            Definisi tersebut menjelaskan bahwa televise mampu berkomunikasi atau berintegrasi dengan khalayak banyak. Dalam hal ini, televise memiliki potensi atau menyampaikan informasi seluas dan secepat mungkin. Komunikasiadalah proses mengubah perilaku orang lain. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti : surat kabar, majalah, radio, televise, TV, video, Film, dan internet.
           2.      Televisi sebagai Media Elektronik
Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televise kepada para penonton atau permirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan dan lain-lain. Televisi adalah sistem elektonik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002). Sistem ini menggunakan peralatan yang menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang eletrik dan mengonversikan kembali ke dalam cahaya yang dapat di lihat dn suara yang dapat didengar.
           3.      Televisi sebagai media Audio-Visual
Selain media massa televise juga merupakan media audio-visual atau suatu media yang dapat menampilkan suara sekaligus gambar atau biasa disebut juga sebagai pandang-dengar karena media ini bisa dilihat dari indra penglihatan dan pendengaran sehingga dengan kemampuan audio-visualnya televise merupakan media yang paling mudah dicerna oleh khalayak semua umur.
      D.    KONSEP TELEVISI PENDIDIKAN
      1.      Pengertian Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan adalah penyampaian konten atau bahan-bahan pendidikan yang disiarkan melaui televise ataupun program-program (siaran) televise yang mengandung pesan-pesan pendidika.
      2.      Tentang TV-Edukasi
TV Edukasiatau sring disingkat dengan TV-E adalah sebuah stasiun televise yang khusus ditunjukkan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran bagi masyarakat.
      a.       Visi TV Edukasi :
Menjadi siaran televise pendidikan yang santun dan mencerdaskan.
      b.      Misi TV Edukasi : 
    Menyiarkan program yang dapat mencerdaskan masyarakat, menjadi tauladan, menyebarkan      informasi dan kebijakan kemendiknas serta mendorong masyarakat gemar belajar.
      c.       Tujuan TV Edukasi :
Memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk menunjang tujuan pendidikan nasional.
      3.      Pemanfaatan TV Edukasi
Ada tiga pola atau cara pemanfaatan program siaran TV-E yang sejauh ini telah di manfaatkan, yaitu sebagai berikut :
a.       Pemanfatan Program Siaran TV-E sesuai jadwal siaran TV-E (pemanfaatan siaran TV-E secara langsung).
b.      Pemanfaatan siaran TV-E sebagai penugasan.
c.       Pemanfatan program siaran TV-E sebagai pengisi jam pelajaran kosong.
    4.      Kelebihan TV-Edukasi
      TV Edukasi memiliki beberapa kelebihan, yaitu : 
      a.       TV Edukasi mebuka oemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam program-program berita (politik, wisata, kuliner, dan sebagaiannya).
    b.      TV Edukasi juga bertindak pendorong anak-anak untuk belajar acara edukasi dan dapat mengajarkan mengenai kehidupan nyata.
      c.       TV Edukasi merupakan alternative tontonan bermanfaat yang hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
     5.      Kelemahan Televisi Edukasi
TV Edukasi memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
    a.       Dari segi pengemasan program kurang menarik, sehingga program-program yang ditawarkan kurang dapat diterima.
     b.      Program tidakdidukung oleh pendukung acara yang di kenal masayarakat, dengan kata lain siaran-siaran TV-E tidak diperankan oleh artis-artis yang terkenal.
     c.       TV-E kurang tepat pada sasaran.
     E.     MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
     1.      Pengertian media video pembelajaran
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembelajaran. Arsyad (2004:36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanana pada media pita atau disk.
     2.      Format video
Adapun beberapa format video menurut Heinich, Molenda, Russel adalah sebagai berikut :
      a.       Pita video (video tape), adalah format video yang terpaket dalam bentuk gulungan pita yang terbuka (open reel) atau yang tertutup didalam sebuah kaset.
       b.      Kaset video (video Cassettes), adalah format media video yang terpaket dalam bentuk kaset yang berisi pita-pita video.
     c.       Piringan video (video Disc) adalah jenis format video yang memanfaatkan pancaran cahaya optikk seperti tipe laser. 
      d.      Compact disc.
      e.       High-definition.
     3.      Kelebihan Media Video
Media video memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
     a.       Member pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
     b.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
     c.       Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
     d.      Lebih realities, dapat di ulang dan dihentikn sesuai dengan kebutuhan.
     e.       Memberikan kesan yang mendalam yang dapat memperngaruhi sikap siswa.
     4.      Kelemahan Media Video
Media video memiliki beberapa kelemahan antara lain :
    a.       Jangkauannya terbatas.
    b.      Sifat komunikasinya satu arah.
    c.       Gambarnya relative kecil.
    d.      Kadangkala terjadi distrosi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetic.
   F.     PEMBUATAN GARIS BESAR ISI MEDIA SIARAN
Garis besar isi Media Siaran merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman atau acuan bagi para penulis naskah di dalam pembuatan naskah program media. GBIMS dibuat dengan mengacu pada analisis kebutuhan, tujuan, dan materi yang telah dikembangkan sebelumnya. Untuk program media, GBIMS disusun setelah dilakukan topic ini perlu dilakukan, karena tidak semua topic yang ada dalam silabus cocok untuk dibuat media tertentu misalnya video, radio, atau media computer.
GARIS BESAR ISI MEDIA SIARAN
(GBIMS)
Saluran                        :
Kategori                      :
Program                       :
Mata pelajaran             :
Semester                      :
Kompetensi                 :
Topic/judul                  :
Penulisan                     :
Pengkajian Materi       :
Pengkajian Media       :
Durasi                          :
Episode                       :
Eps
Standar kompetensi
lulusan
Kompetensi dasar
indikator
Materi
pokok
pustaka



















     G.    PENULISAN NASKAH MEDIA TELEVISI/VIDEO
Secara umum naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisis informasi dalm bentuk visual, grafis, dan audio sebagai petensi tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum media atau juga outline media yang akan dibuat.
Adapun prosedur pengembangan naskah yaitu :
     1.      Ide/gagasan.
     2.      Pengumpulan informasi/penelitian.
     3.      Penulisan synopsis dan treatment.
     4.      Penulisan naskah/scenario.
     5.      Pengkajian/review.
     6.      Revisi.
     7.      Naskah final.

DAFTAR PUSTAKA
Rusman,dkk.2013.Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan   profesionalitas Guru. Jakarta:Rajawali pers