PEMBELAJARAN
MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO
A. KONSEP
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Definisi
Media Pembelajaran
Menurut
Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari
bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah
berarti “perantara” yaitu
perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich
mencontohkan media itu seperti film,
televisi, diagram, bahan bentuk tercetak
(printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages)
dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Media
salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan, tentunya sangat bermanfaat
jika diimplementasiakan ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan
dalam proses pembelajaran tersebut
disebut sebagai media pembelajaran.
Media
pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar hal tersebut dengan pendapat Gagne (Ali,1992:69), menyatakan
bahwa”media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
memberikan rangsangan untuk belajar”, seperti yang telah dikemukakan Gagne,
penggunaan media pembelajaran juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk
terjadinya proses belajar dikuatkan oleh pendapat Miarso (2004:458) bahwa
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
terkendali”.
Media
pembelajaran suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan
materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.
Pada
awal sejarah pembelajaran, media hanya sebagai alat alat bantu yang digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini, kehadiran
media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus maupun pengembangan
aspek intelektual maupun emosional siwa. Pada awalnya alat bantu yang digunakan
adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
melalui indra lihat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dapat memperjelas dan
mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atatu retensi
belajar Tetapi saat ini fungsinya harus dapat memotivasi belajar, membangkitkan
kreativitas siswa, dan belajar berfikir tingkat tinggi. Kemudian dengan berkembangnya
teknologi,khususnya teknologi audio, pada pertengan abad ke-20 lahirlah alat
bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yanag konkret untuk
menghindari verbalisme.
Hakikatnya
media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari
sumber pesan diteruskan ke penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan
adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah
kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya memerlukan media
sebagai subsistem pembelajaran.
2.
Fungsi media pembelajaran
Menurut Hamalik (2008:49)
fungsi media pembelajaran, yaitu :
a.
Untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
b.
Penggunaan
media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.
c.
Media
pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
d.
Penggunaan
media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat
proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam
kelas.
e.
Penggunaan
media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.
3.
Cirri-ciri
media pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely
(1971) ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan
apa saja yang dapat dilakukan oleh media digunakan dan apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannnya.
a.
Ciri
Fiksatif
Ciri ini mengambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekomendasikan, merekontruksi suatu peristiwa
atau objek.
b.
Ciri
manipulative
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan
karena media memiliki ciri manipulative. Kejadian yang memakan waktu lama dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu sekejap dengan teknik pengambilan gambar
time-lapse recording.
c.
Ciri
Distributif
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman relative sama mengenai
kejadian itu.
B. PENGERTIAN DAN
FUNGSI TELEVISI
1.
Pengertian
televisi
Televisi
berasl dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran
gambar-gambar melalui gelombang radio.
Televisi
adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gamabr hidup bersama
suara melalui kabel (Arsyad, 2002:50). Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengonversikannya
kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dalam suara yang dapat di dengar.
Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya dan video dari segi
gambar bergeraknya. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang
direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang
menyiarkan.
Menurut
Effendy (1994:21) yang dimaksud dengan televisi adalah te;evisi siaran yang
merupakan media jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi
massa, yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat
umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikasi nya bersifat
heterogen.
Komunikasi
massa dengan media televisi merupakan proses komunikasi antara komunikator ngan
komunikan (massa) melalaui sebuah sarana, yaitu televisi. Kelebihan media
televisi terletak pada kekuatannya mengusai jarak dan ruang, sasaran yang
dicapai untuk mencapai massa cukup besar. Nilai aktualitas terhadap suatu
liputan atau pemberitaan sangat cepat.
2.
Fungsi
televisi
Menurut
Effendy (1994), seperti halnya media massa lain, televisi mempunyai tiga fungsi
pokok yaitu :
1. Fungsi
Penerangan (The Information Function)
Televisi
mendapat perhatian yang sangat besar di kalangan masyarakat karena di anggap
sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini di
dukung oleh 2 faktor yaitu:
a. Immediacy
(Kesegaran)
Pengertian
ini mencakup langsung dan peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat
dilihat dan didengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu berlangsung.
b. Realism (Kenyataan)
Ini
berarti televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui
perentaraan mikrofon sesuai dengan kenyataan.
2. Fungsi
Pendidikan (The Educational Function)
Sebagai
media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara
pendidikan kepada khalayak yang jumlah nya begitu banyak secara simultan dengan
makna pendidikan, yaitu meningkatkanpengetahuan dan penalaran masyarakat.
3. Fungsi
Hiburan (The Entertainment Function)
Sebagai
media yang melayani kepentingan nasyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari
fungsi lainnya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu
kebutuhan manusia untuk mengisi mereka dari aktivitas di luar rumah.
C.
KARAKTERISTIK
MEDIA TELEVISI
1.
Televisi
sebagai Media Komunikasi Massa
Bittner ( dalam Darwanto,
2007 : 28) mengatakan bahwa, “ Komunikasi massa adalah pesan komunikasi melalui
media massa kepada orang banyak.” Joseph A Devito (dalam Onong, 20104)
Mendefinisikan komunikasi massa sebagai berikut.
“Pertama, komunikasi adalah
komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa
banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua
orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan
pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang audio dan/atau visual. Komunkasi
massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut
bentuknya : televise, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita, “
Definisi
tersebut menjelaskan bahwa televise mampu berkomunikasi atau berintegrasi
dengan khalayak banyak. Dalam hal ini, televise memiliki potensi atau
menyampaikan informasi seluas dan secepat mungkin. Komunikasiadalah proses
mengubah perilaku orang lain. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa seperti : surat kabar, majalah, radio, televise, TV, video, Film, dan
internet.
2.
Televisi
sebagai Media Elektronik
Televisi sebagai sarana
penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televise kepada
para penonton atau permirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa
pendidikan, berita, hiburan dan lain-lain. Televisi adalah sistem elektonik
yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel
(Arsyad, 2002). Sistem ini menggunakan peralatan yang menggunakan peralatan
yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang eletrik dan mengonversikan
kembali ke dalam cahaya yang dapat di lihat dn suara yang dapat didengar.
3.
Televisi
sebagai media Audio-Visual
Selain media massa televise
juga merupakan media audio-visual atau suatu media yang dapat menampilkan suara
sekaligus gambar atau biasa disebut juga sebagai pandang-dengar karena media
ini bisa dilihat dari indra penglihatan dan pendengaran sehingga dengan
kemampuan audio-visualnya televise merupakan media yang paling mudah dicerna
oleh khalayak semua umur.
D. KONSEP
TELEVISI PENDIDIKAN
1.
Pengertian
Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan adalah
penyampaian konten atau bahan-bahan pendidikan yang disiarkan melaui televise
ataupun program-program (siaran) televise yang mengandung pesan-pesan
pendidika.
2. Tentang TV-Edukasi
TV Edukasiatau sring
disingkat dengan TV-E adalah sebuah stasiun televise yang khusus ditunjukkan
untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media
pembelajaran bagi masyarakat.
a.
Visi
TV Edukasi :
Menjadi siaran televise pendidikan yang santun dan
mencerdaskan.
b.
Misi
TV Edukasi :
Menyiarkan program yang dapat mencerdaskan masyarakat,
menjadi tauladan, menyebarkan informasi dan kebijakan kemendiknas serta
mendorong masyarakat gemar belajar.
c.
Tujuan
TV Edukasi :
Memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk
menunjang tujuan pendidikan nasional.
3.
Pemanfaatan
TV Edukasi
Ada tiga pola atau cara
pemanfaatan program siaran TV-E yang sejauh ini telah di manfaatkan, yaitu sebagai
berikut :
a.
Pemanfatan
Program Siaran TV-E sesuai jadwal siaran TV-E (pemanfaatan siaran TV-E secara
langsung).
b.
Pemanfaatan
siaran TV-E sebagai penugasan.
c.
Pemanfatan
program siaran TV-E sebagai pengisi jam pelajaran kosong.
4.
Kelebihan
TV-Edukasi
TV Edukasi memiliki beberapa
kelebihan, yaitu :
a.
TV
Edukasi mebuka oemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam
program-program berita (politik, wisata, kuliner, dan sebagaiannya).
b.
TV
Edukasi juga bertindak pendorong anak-anak untuk belajar acara edukasi dan
dapat mengajarkan mengenai kehidupan nyata.
c.
TV
Edukasi merupakan alternative tontonan bermanfaat yang hadir di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
5.
Kelemahan
Televisi Edukasi
TV Edukasi memiliki beberapa
kekurangan, yaitu :
a.
Dari
segi pengemasan program kurang menarik, sehingga program-program yang
ditawarkan kurang dapat diterima.
b.
Program
tidakdidukung oleh pendukung acara yang di kenal masayarakat, dengan kata lain
siaran-siaran TV-E tidak diperankan oleh artis-artis yang terkenal.
c.
TV-E
kurang tepat pada sasaran.
E. MEDIA
VIDEO PEMBELAJARAN
1.
Pengertian
media video pembelajaran
Salah satu bentuk dari media
audio visual adalah video pembelajaran. Arsyad (2004:36) mengemukakan video
merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu
kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya
untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanana
pada media pita atau disk.
2.
Format
video
Adapun beberapa format video
menurut Heinich, Molenda, Russel adalah sebagai berikut :
a.
Pita
video (video tape), adalah format video yang terpaket dalam bentuk gulungan
pita yang terbuka (open reel) atau yang tertutup didalam sebuah kaset.
b.
Kaset
video (video Cassettes), adalah format media video yang terpaket dalam bentuk
kaset yang berisi pita-pita video.
c.
Piringan
video (video Disc) adalah jenis format video yang memanfaatkan pancaran cahaya
optikk seperti tipe laser.
d.
Compact
disc.
e.
High-definition.
3.
Kelebihan
Media Video
Media video memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
a.
Member
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b.
Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
c.
Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
d.
Lebih
realities, dapat di ulang dan dihentikn sesuai dengan kebutuhan.
e.
Memberikan
kesan yang mendalam yang dapat memperngaruhi sikap siswa.
4.
Kelemahan
Media Video
Media video memiliki beberapa kelemahan antara lain :
a.
Jangkauannya
terbatas.
b.
Sifat
komunikasinya satu arah.
c.
Gambarnya
relative kecil.
d.
Kadangkala
terjadi distrosi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetic.
F. PEMBUATAN
GARIS BESAR ISI MEDIA SIARAN
Garis besar isi Media Siaran
merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman atau acuan bagi para penulis naskah
di dalam pembuatan naskah program media. GBIMS dibuat dengan mengacu pada analisis
kebutuhan, tujuan, dan materi yang telah dikembangkan sebelumnya. Untuk program
media, GBIMS disusun setelah dilakukan topic ini perlu dilakukan, karena tidak
semua topic yang ada dalam silabus cocok untuk dibuat media tertentu misalnya
video, radio, atau media computer.
GARIS BESAR ISI MEDIA SIARAN
(GBIMS)
Saluran :
Kategori :
Program :
Mata pelajaran :
Semester :
Kompetensi :
Topic/judul :
Penulisan :
Pengkajian Materi :
Pengkajian Media :
Durasi :
Episode :
Eps
|
Standar kompetensi
lulusan
|
Kompetensi dasar
|
indikator
|
Materi
pokok
|
pustaka
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
G. PENULISAN
NASKAH MEDIA TELEVISI/VIDEO
Secara umum naskah dalam
perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisis
informasi dalm bentuk visual, grafis, dan audio sebagai petensi tertentu.
Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum media atau juga outline
media yang akan dibuat.
Adapun prosedur pengembangan
naskah yaitu :
1.
Ide/gagasan.
2.
Pengumpulan
informasi/penelitian.
3.
Penulisan
synopsis dan treatment.
4.
Penulisan
naskah/scenario.
5.
Pengkajian/review.
6.
Revisi.
7.
Naskah
final.
DAFTAR
PUSTAKA
Rusman,dkk.2013.Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan profesionalitas Guru. Jakarta:Rajawali
pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar