Total Tayangan Halaman

Kamis, 16 Februari 2017

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD

    A.    PILAR PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Pengembangan kurikulum anak usia dini hendaknya dikembangkan berdasarkan tiga pilar, yaitu :
1.      Penataan lingkungandi dalam dan di luar kelas.
2.      Kegiatan bermain dan alat permainan edukatif.
3.      Interaksi yang ditunjukkan oleh guru dan anak serta orang-orang yang terdapat di lembaga pendidikan tersebut.
Selanjutnya pilar tersebut perlu dijabarkan ke dalam suatu strategi pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini
1.      Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap rentangan usia anak.
2.      Materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan anak.
3.      Metodde yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujun kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif serta menyenangkan.
4.      Media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman, nyamana dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk bereksplorasi.
5.      Evaluasi yang terbaik dan di anjurkan untuk dilakukan adalah rangkaian sebah asesmen melalui observasi partisipatif terhadap apa yang dilihat, di dengar dan diperbuat oleh anak.
   B.     PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pada dasarnya terdapat 2 pendekatan yang diguanaka untuk pendidikan anak usia dini, yaitu : Pendekatana perilaku dan pendekatana perkembangan (Hainstock, 1999:7).  Pendekatan perilaku beranggapan bahwa konsep-konsep tidaklah berasal dari dalam diri anak dan tidak berkembangn secara spontan. Sedangkan perkembangan , berpandangan bahwa perkembanganlah yang memberikan kerangka untuk memahami dan mengahargai pertumbuhan alami anak usia dini.
Adapun pendekatan dalam pengembangn kurikulum paud yaitu :
    1.      Pendektana tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna pada anak. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspekmkurikulum dan aspek belajar mengajar.
Pembelajaran pada tahap ini haruslah, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) Berpusat pada anak, (2) memberikan pengalaman langsung pada anak (3) pemisahan bidang pengembangan tidak begitu jelas (4) menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam suatu  proses pembelajaran (5) bersifat fleksibel dan luwes.
Kekuatan pembelajaran tematik adalah :
(1)   Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.
(2)   Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.
(3)   Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
(4)   Mengembangakan keterampilan berpikir anak dengan permasalahan yang dihadapai.
(5)   Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi dan taggapan terhadap gagasan orang lain.
    2.      Pusat kegiatan belajar (sentra)
Pusat kegiatan belajar pada pembelajaran yang berpusat pada anak di bangun atas dasar bahwa setiap anak memiliki modalitas, gaya belajar, dan minat yang berbeda terhadap pengetahuan yang ingin diketahuinya.
Model pembelajaran sentra memiliki ciri khas pembelajaran sebagai berikut:
(1)   Learning by doing
(2)   Learning by stimulating
(3)   Learning by modelling
Beberapa pendekatan yang harus diperhatikan setiap sentra, yaitu :
(1)   Program card, setiap anak harus merencanakan apa yang akan mereka lakukan pada hari itu.
(2)   Open choice, guru membagi kelas menjadi kelompok kecil dimana setiap kelompok akan mendapatkan tugas untuk mengerjakan tugas bersama-sama dan guru mengatur perpindahan dari satu sentra ke sentra lain.
(3)   Multi station, berupa tempat pergantian dan waktu menunggu 3-5 menit.
(4)   Enrichment centers, setelah anak menyelesaikan tugasnya di masing-masing sentra, apabila ada waktu luang mereka boleh menggunakan sentra untuk program pengayaan.
     3.      Pengelolaan kelas berpindah (moving Class activity)
Pengelolaan kelas merupakan pengaturan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru baik di dalam ruang ataupun di luar dalam rangka melancarkan proses belajar dan pembelajaran pada anak. Pengatuan kelas adalah kunci sukses dari prose pembelajaran untuk anak usia dini. Adapun hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pengelolaan ruangan kelas yaitu :
(1)   Mencegah dan mengurangi tingkah laku dan masalah-masalah pengelolaan.
(2)   Membrikan kesempatan dan merespon keberhasilan pertumbuhan terhadap anak-anak yang mempunyai penyimpangan.
(3)   Mendukung belajar dari pembelajaran yang terjadi dlam situasi di ruang kelas.
(4)   Menumbuhkan harga diri dalam jiwa anak, mengembangakn kemampuan mereka untuk mengambil keputusan dan dapat pertanggungjawaban memebantu mengembangakan sikap pengendalian diri dan disiplin.
    C.    PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberpa prinsip berikut ini :
   1.      Relevansi, kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan perkembanagna anak secara individu.
    2.      Adaptasi, kurikulum anak usia dini harus memperhatikn dan mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan seni.
    3.      Kontinuitas, kurikulum anak usia dini harus disusun berkelanjuatan antara satu tahapan perkembangan ke tahapn perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.
    4.      Fleksibelitas, kurikulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara.
   5.      Kepraktisan dan akseotabilitas, kurikulum anak usia dini harus memberikan kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.
   6.      Kelayakan (feasibility), kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelaykan dan keberpihakan pada anak usia dini.
   7.      Akuntabilitas, kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebgai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.
   D.    BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Terdapat berbagai model pembelajaran ana usia dini yang dapat dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda :
    1.      Model kelas berpusat pada anak
Tujuan menggunakan model kelas berpusat pada anak adalah :
(1)   Untuk mengembangakan seluruh aspek perkembngan anak.
(2)   Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengali seluruh potensi yang dimiliki.
(3)   Memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuannya melalui berbagai pendektana kecerdasaan yang dimilikinya.
(4)   Menggunakan pendektana bermain yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip “learning by playing” dab “learning by doing”.
Strategi pembelajaran berpusat pada anak ditandai dengan :
(1)   Adanya materi yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.
(2)   Metode pembelajaran yang mengacu pada centers of interest melalui pengembangan tematik.
(3)   Media dan sumber belajar yang dapat memperkaya lingkungan belajar.
(4)   Pengelolaan kelas yang bersifat demokrasi.
   2.      Model keterampilan hidup
Asumsinya kecerdasaan yang dimiliki oleh seorang anak ha ya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup (life skill). Melaui berbagai kecakapan hidup yang dikuasainya anak inilah, kelak ia akan mampu bertahan hidup dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Karakteristik perkembangan anatara lain : dapat mempergunakan serbet dan membersihkan tumpahan makanan, dapat menuangkan air dan minuman sendiri, dapat makan sendiri, dapat memkai dan melepas pakaian sendiri, dapat membuak kanjing baju, membuka dan menutup kran air.
  3.      Model BCCT ( Beyond Centre and Circle Time)
BCCT adalah suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan anatara teori dan pengalaman praktik. Tujuan dari model BCCT yang dimaknai sentra dan saat lingkaran adalah sebagai :
(1)   Model ini ditunjukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasaan anak (kecerdasaan jamak0 melalui bermain dan tearah.
(2)   Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk ktif, kreatif, dn terus berpikir dengan menggali pengalaman sendiri.
(3)   Dilengkapai dengan standar operasional yang baku, yang berpusat di sentra-sentra kegiatan dan saat anak berada di dalam lingkungan bersama pendidik, sehingga mudah diikuti.
Ciri-ciri dari model BCCT :
(1)   Pembelajaran berpusat pada anak.
(2)   Menempatkan seting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting.
(3)   Memberikan dukungan kepada anak untuk aktif , kreatif, dan berani mengambil keputusan.
(4)   Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator.
    4.      Model bermain kreatif berbasis kecerdasaan jamak
Bermain kreatif adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasaan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk krektivitas yang unik.
Ciri model kreatif, yaitu sebagai berikut :
(1)   Fase berpikir kreaktif: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
(2)   Karakteristik kreaktivitas : kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi, keuletan dan kesabaran.
(3)   Penerapan potensi kecerdasan jamak, yang merupakan ungkapan dari cara berpikir sesorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar melalui bermain.
   5.      Model stimulai OED (observasi, ekspolasi, dan dikembangkan)
Metode OED sangat sesuai diterapkan pada anak usia 2 tahun. Model stimulasi OED ini memiliki tiga langkah utama yaitu :
(1)   Observasi adalah kegiatan yng dilakukan oleh stimulator dalam rangka mengamati semua perilaku yang muncul dari anak sebagi perwujudan dari potensi bawaan yang dimilikinya.
(2)   Eksplorasi adalah kegiaan yang dilakukan oleh stimulator dalam rangka menggali sebanyak-banyaknya perilaku yang muncul dari anak agar semua potensi yang tersembunyi dapat segera muncul sesuai dengan masa peka yang ditunjukkan oleh masing-masing anak.
(3)   Dikembangkan adalah kegiatan yang dilakukan oleh stimulator dalam rangka mengoptimalkan potensi yang muncul sesuai dengna tahapan dan karakteristik perkembangan anak pada saat itu.




Daftar Rujukan :
Sujiono, Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta; PT Indeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar